02 September 2025

Judul : Ensiklopedi Keraton Yogyakarta
No. Panggil : NUS 959.823 DON e
Penulis : Doni Judian
Penerbit : Gitanagari
Tahun terbit : 2010
ISBN : 978-979-97135-5-1
Buku Ensiklopedia Keraton Yogyakarta karya Doni Judian adalah sebuah karya yang memberikan informasi mendalam mengenai Keraton Yogyakarta. Buku ini menyajikan berbagai aspek penting mengenai keraton, seperti sejarah, struktur kerajaan , dan perannya dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Salah satu fokus utama dalam buku ini adalah sejarah berdirinya keraton Yogyakarta. Latar belakang pembentukan Keraton Yogyakarta bermula dari peristiwa penting dalam sejarah Jawa, yakni pemisahan Kasultanan Yogyakarta dari Mataram. Selain itu, buku ini juga mengulas perkembangan Keraton Yogyakarta dari masa ke masa, serta peran Sultan Yogyakarta yang tidak hanya sebagai pemimpin kerajaan, tetapi juga sebagai simbol kebudayaan dan pelindung tradisi. Sejarah berdirinya Keraton Yogyakarta yang tidak pernah lepas dari Perjanjian Giyanti pada tahun 1756 yang membagi kerajaan Mataram menjadi dua: Kasunan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Buku ini juga membahas mengenai bangunan-bangunan bersejarah penting baik di dalam maupun di luar Keraton Yogyakarta dan fungsinya, seperti Bangsal Kencana, Bangsal Sasana Hinggil, dan berbagai bangsal yang lainnya di mana masing-masing Bangsal memiliki makna filososfis tersendiri

Judul : Keistimewaan Yogyakarta: yang diingat dan yang dilupakan
No. Panggil : NUS 959.823 KEI
Penulis : Ahmad Nashih Luthfi
Penerbit : Ombak
Tahun Terbit : 2014
ISBN : 602-258-000-3
Buku Keistimewaan Yogyakarta: Yang Diingat dan Yang Dilupakan merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok peneliti muda berlatar belakang studi sejarah, dengan dukungan penuh dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN). Buku ini mengkaji secara mendalam konsep keistimewaan Yogyakarta, tidak hanya dari aspek politik dan pergantian kepemimpinan, tetapi juga dari perspektif masyarakat dalam memahami dan memaknai diri, kota, serta pemimpinnya.
Isu keistimewaan Yogyakarta senantiasa aktual diperbincangkan. Ia terkait dengan pergantian kepemimpinan, namun mestinya juga berkenaan dengan bagaimana masyarakat Yogyakarta memahami, memaknai diri, kota, dan pemimpinnya. Maka pemaknaan atas isu itu harus melibatkan penuh rakyat dengan berbagai problem yang mereka hadapi: bagaimana ruang fisik dan sosial dikelola, pembangunan ekonomi diarahkan, demokrasi dipraktikkan, dan problem agraria diselesaikan. Dengan melakukan rekonstruksi sejarah dan mempergulatkan kembali pada kondisi kekinian, membuka kemungkinan reidentifikasi atas Yogyakarta.

Judul : Membangun [?] Narasi Menghadirkan Pesona
No. Panggil : NUS 959.823 AST m
Penulis : Asti Kurniawati
Penerbit : Ombak
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-602-8335-91-6
Buku ini menceritakan tentang kota Yogyakarta dari masa lalu berupa peristiwa heboh tertentu yang pernah terjadi di Yogyakarta. Buku ini tidak hanya mengulas sejarah perkembangan pendidikan di Yogyakarta, tetapi juga menyoroti berbagai faktor sosial, budaya, dan kebijakan yang berperan dalam membentuk identitas kota ini sebagai pusat pendidikan di Indonesia.
Salah satu aspek utama yang dibahas dalam buku ini adalah peran institusi pendidikan dalam membangun citra Yogyakarta. Sejak zaman kolonial, kota ini telah menjadi pusat pembelajaran dengan berdirinya sekolah-sekolah elite dan nasionalis seperti Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara. Selain itu, kehadiran universitas ternama seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) semakin memperkuat Yogyakarta sebagai pusat pendidikan tinggi. Penulis juga mengkaji bagaimana kebijakan pemerintah dan inisiatif masyarakat lokal turut mendukung berkembangnya ekosistem pendidikan di kota ini.
Namun, buku ini tidak sekadar memuji citra Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan. Adanya tanda tanya dalam judulnya (Membangun [?] Narasi) menunjukkan bahwa penulis juga mengajak pembaca untuk mempertanyakan apakah narasi tersebut benar-benar dibangun secara sadar atau justru berkembang secara alami.

Judul Buku : Makna Sengkalan Sebagai Dinamika Kesadaran Historis
No. Panggil : COE 133.5 Dal M
Penulis : Daliaman, A.
Penerbit : Ombak
Tahun Terbit : 2012
ISBN : 978-602-7544-08-6
Buku ini membahas sengkalan sebagai bagian dari budaya dan kesadaran historis masyarakat Yogyakarta, khususnya dalam tradisi Keraton Yogyakarta. Sengkalan merupakan sistem penanggalan unik dalam budaya Jawa yang memadukan angka dengan makna filosofis mendalam. Buku ini mengulas bagaimana sengkalan tidak hanya berfungsi sebagai alat pencatat waktu, tetapi juga sebagai media penyampai pesan moral, sejarah, dan identitas budaya.
Melalui kajian filosofis dan historis, penulis menggali bagaimana sengkalan digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari penamaan peristiwa bersejarah, arsitektur keraton, hingga pesan spiritual yang tersirat dalam setiap simbol angka yang digunakan. Buku ini juga menghubungkan pemahaman sengkalan dengan perkembangan kesadaran masyarakat terhadap sejarahnya sendiri.
Buku Makna Sengkalan sebagai Dinamika Kesadaran Historis merupakan bacaan yang kaya wawasan bagi siapa saja yang ingin mendalami sejarah dan kebudayaan Jawa. Dengan pendekatan filosofis dan historis, buku ini mengajak pembaca untuk melihat sengkalan sebagai lebih dari sekadar sistem penanggalan, tetapi juga sebagai cerminan kesadaran historis dan identitas budaya masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta.
|
Kota Gede Life Between Walls |
|
|
|
|
|
Pengarang: Penerbit: ISBN: Halaman: Tahun: No Panggil: |
Revianto Budi Santoso Gramedia Pustaka Utama 979-22-2547-1 161 hlm 2007 R 959.823 Bud K (2)
|
|
|
Buku ini menguraikan kehidupan yang terjalin di antara dinding di kota gede meliputi pasar, masjid, makam, gang dan Lorong, rumah adat, arsitektur rumah atau gedung dan membangun ulang dinding setelah bencana yang disertai gambar berwarna untuk mempertegas deskripsi penjelasan. |
|
Serangan Umum 1 Maret 1949 |
|
|
|
|
|
Pengarang: Penerbit: ISBN: Halaman: Tahun: No Panggil: |
Batara R. Hutagalung LKiS Printing Cemerlang 979-1283-94-X 716 hlm 2010 959.8 Hut S (3)
|
|
|
Buku ini berisikan peristiwa serangan 1 Maret 1949, yang dilakukan oleh Tentara Negara Indonesia di Jawa Tengah dan DIY dilihat dari latar belakang, pertimbangan, perencanaan, pelaksanaan, dan hal-hal lain yang terjadi setelah serangan tersebut. |
|
Hamengkubuwono IX: Pengorbanan Sang Pembela Republik |
|
|
|
|
|
Penerbit: ISBN: Halaman: Tahun: No Panggil: |
Tempo 978-602-6208-38-5 178 hlm 2015 R 923.2 HAM
|
|
|
Buku ini berisikan biografi Sultan Hamengku Buwono IX sebagai tokoh kultural yang memiliki peran di bidang politik dan ekonomi kerap tenggelam. Beliau juga berperan besar dalam pemangunan ekonomi Indonesia. Pada orde baru, ia menjabat sebagai Menteri negara bidang ekonomi, keuangan dan industri. |
|
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia |
|
|
|
|
|
Pengarang: Penerbit: ISBN: Halaman: Tahun: No Panggil: |
Suryo Sakti Hadiwijoyo Graha Ilmu 978-979-756-983-9 230 hlm 2013 959.823 SUR d |
|
|
Buku ini berisikan kajian terhadap keistimewaan Yogyakarta yang berkaitan dengan mekanisme kepemimpinan dan penyelenggaraan pemerintah. Pada 30 Agustus 2012 disahkan secara resmi RUU keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi undang-undang. |

Tuhuning Katresnan
Pengarang : Raden Mas Kartadirja
Tahun : 1919
Penerbit : Commisie voor de Volkslectuur
Nomor Panggil : L 899.2223 KAR t
Deskripsi fisik : 34 halaman 13,5 cm x 15 cm
Aksara : Jawa
Bahasa : Jawa
Kasiyah seorang gadis bunga desa di dusun ngangkrik putri seorang lurah yang sangat disayang oleh kedua orang tuanya. Kasiyah menjalin persahabatan dengan seorang pemuda bernama Supa. Persahabatan mereka dimulai sedari mereka kecil. Lambat laun benih asmara tertanam antara mereka. Namun setelah dewasa takdir berkata hal lain disaat Supa melamar Kasiyah, ternyata ia telah dijodohkan dengan Krama Dirya. Supa yang kecewa memilh untuk merantau ke dusun lain. Pada saat Supa pulang menengok keluarganya di dusun Ngangkrik, sebuah hal mengejutkan terjadi. Bencana tak terduga menyatukan keduanya, walaupun dengan semua peristiwa dan akibat yang terjadi.
Cerita pada buku ini memberikan pelajaran berharga tentang cinta sejati yang tidak hanya didasarkan pada fisik atau keadaan, tetapi pada ketulusan hati dan kesediaan untuk berkorban. Sikap Supa yang tetap baik kepada Krama Dirya dan menerima Kasiyah apa adanya menunjukkan bahwa kasih sayang sejati adalah bentuk ketulusan yang paling indah.
Kata Kunci : Tuhuning Katresnan- Temen

Punika Sambethanipun Pranatan Perangan Bebahan
Judul : Punika sambetanipun pranatan perangan bebahan
Penerbit : H. Buning, Ngajogiakarta
Deskripsi Fisik : 9 halaman ;22 cm
Nomor Panggil : L 390 PUN
Bahasa : Jawa
Aksara : Jawa
Kepatehan memberikan wawasan berharga tentang sistem dapur dan penyajian makanan dalam tradisi keraton. Tidak hanya sekadar urusan kuliner, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya, tata krama, dan spiritualitas yang diwariskan turun-temurun.. Buku ini mengupas aturan-aturan penting dalam Kepatehan, yakni sistem pengelolaan dapur dan penyajian makanan di lingkungan keraton. Dalam 12 babnya, buku ini menjelaskan secara rinci tentang bagaimana aturan dalam urusan dapur, termasuk bagaimana makanan disiapkan dengan memperhatikan tata krama dan filosofi tertentu. Penyajian makanan dan minuman, yang tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhan, tetapi juga memiliki makna simbolis yang mendalam. Pembuatan sesaji, yang berkaitan erat dengan kepercayaan dan penghormatan kepada leluhur serta tradisi adat. Berbagai macam kebutuhan di Kapatehan, termasuk etika pelayanan bagi abdi dalem yang bertugas di dapur keraton.

Jogjakarta under Sultan Mangkubumi 1749-1792 ( a history of the division of Java )
Pengarang : Ricklefs, M.C.
Penerbit : Oxford University Press, 1974
Deskripsi Fisik : xxv, 462 halaman :peta ;1974
Nomor Panggil : L 959.827 RIC j
Bahasa : Inggris
Aksara : Latin
Jogja Under Sultan Mangkubumi merupakan karya yang kaya akan analisis sejarah yang mendalam dan berbasis pada sumber arsip yang relevan, dan serta memberikan kontribusi besar mengenai pemahaman sejarah Yogyakarta. Buku ini berisi tentang Jogjakarta di bawah kepemimpinan Sultan Mangkubumi 1749-1792 dan sejarah pembagian wilayah di jawa. Implikasi dari pembagian ini terhadap politik, administrasi, hukum, sastra, legitimasi kerajaan, dan sejarah gagasan, dibahas secara rinci. Pembagian ini ditelusuri dari masalah-masalah mendasar yang telah ada hingga ke Indonesia kontemporer. Didalamnya pembagian kerajaan Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta lebih berupa serangkaian proses ketimbang suatu peristiwa. Diawali dari pengakuan wilayah, proses ini berkembang menjadi sengketa bersenjata, perunding-perundingan politis, upaya-upaya penyataan melalui perkawinan, hingga akhirnya pengukuhan-pengukuhan identitas.
Kata Kunci : Yogyakarta - History

Serat Panuntun Kesehatan
Judul : Serat panuntun kasehatan
Pengarang : Sumadirja
Penerbit : Drukkerij Persatoean Muhammadijah, 1931
Deskripsi Fisik : 241 halaman :ilustrasi, gambar ;25 cm
Nomor Panggil : L 614 SUM s
Bahasa : Jawa
Aksara : Jawa
Pemahaman tentang kesehatan masyarakat di Jawa pada tahun 1931 sangat penting karena beberapa alasan, terutama mengingat kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan saat itu. Pada awal abad ke-20, Jawa, yang merupakan bagian dari Hindia Belanda, menghadapi berbagai masalah kesehatan masyarakat yang signifikan, seperti wabah penyakit, sanitasi yang buruk, serta akses terbatas layanan kesehatan yang memadai. Pendidikan tentang kesehatan membantu masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan serta cara-cara untuk mencegah penularan penyakit. Buku ini berisi mengenai tuntunan kesehatan dalam masyarakat. Mulai dari kesehatan pribadi hingga mengenai penyakit seperti kencing manis dan perlakuan yang benar terhadap bayi dan ibu hamil. Buku ini buat sebagai bahan bacaan masyarakat jawa terkhusus bagi guru dan kepala dusun.
Kata Kunci : Kesehatan- Panuntun Kesehatan



