02681 2200349 4500001002100000005001500021035002000036100003300056245015300089264004800242300004000290336002100330337003000351338002300381500001100404504003400415520158200449650002602031700003302057850001202090006001802102007000302120008004102123020002202164040003102186082001602217084001802233990002002251990002002271990002002291990002002311INLIS00000000085127820191001092630 a0010-10190000050 aAhmad Najib Burhaniepenulis10aMenemani minoritas :bparadigma islam tentang keberpihakan dan pembelaan kepada yang lemah /cDr. Ahmad Najib Burhani ; penyunting, Nafi' Muthohirin31aJakarta :bPT Gramedia Pustaka Utama,c2019 axxxii, 357 halaman :bfoto ;c21 cm 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aIndeks aBibliografi : halaman 317-331 aDunia kita saat ini sedang mengalami sebuah krisis keberagaman dan pluralitas yang serius. Ada normalisasi intoleransi dan sikap diskriminatif pada kalangan minoritas. Apa yang disebut dalam konstitusi sebagai hak-hak yang sama sebagai warga negara, seringkali tidak berlaku penuh untuk kelompok minoritas. Kondisi ini justru sering diperparah dengan munculnya political entrepreneur yang merepresentasikan kelompok minoritas sebagai â??unsur asingâ? yang harus disudutkan ataupun dibersihkan dari tubuh negara. Ada berbagai upaya untuk melawan arus itu. Imbauan atas dasar Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satunya. Imbauan berdasar atas kewarganegaraan yang setara tanpa ada pembedaan (differentiated citizenship) adalah upaya lainnya. Namun kedua pendekatan itu terkadang belum cukup. Bahkan keduanya bisa saja dilihat sebagai wacana yang kering ataupun kosong karena dianggap terlalu jauh dari nilai-nilai warga negara yang berdasar atas agama. Inilah yang menjelaskan mengapa pendekatan teologis menjadi sedemikian penting. Hak-hak fundamental kelompok minoritas bukan hanya dibela karena kategorinya yang non-derogable rights dalam konstruksi hukum, tetapi juga memiliki basis paradigmatik dalam khazanah pemikiran Islam. Bahwa membela dan menemani minoritas yang teraniaya tiada lain merefleksikan ajaran tauhid, satu ajaran pokok dari Islam. Di tengah langkanya narasi simpati dan cinta terhadap kelompok minoritas, buku ini menjawab kebutuhan kita bersama untuk memperteguh penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia yang sangat dijamin oleh konstitusi. 4aToleransi dalam Islam0 aNafi' Muthohirinepenyunting aYOPDYOGaa g 001 0ta 192019s201jkio ga 1 ind d a978-602-06-2282-8 aJKPNPNAbinddYOPDYOGerda04223a297.613 a297.613 AHM m a40574-PD/B.2019 a40575-PD/B.2019 a40576-PD/B.2019 a40577-PD/B.2019