02004 2200277 4500001002100000005001700021008004100038020001800079035002400097040001200121082001500133084002100148090002500169100002300194245014800217250001100365260003600376300002800412500003100440520115700471650003701628700002001665700001101685850001201696990001801708INLIS00000000001985320170103110856.0  a979-3722-26-6 0010-051600000000287 aYOPDYOG a306.695982 a306.695982 Ash A aCOE 306.695982 Ash A aASHAD KUSUMA DJAYA aAsmaragama wanita Jawab: Spiritualitas & pesona seksualitas dalam kearifan tradisionalc/ Ashad Kusuma Djaya & Ki Guna Asmara ; editor, Widodo aCet. 1 aYogyakartabKreasi Wacanac2004 axxi, 270 hlm.c; 21 cm. aBibliografi : hlm. 268-270 aDalam dunia seks, seringkali lelaki-lah yang “dikalahkan” oleh perempuan. Kasus lemah syahwat menghantui hampir semua lelaki yang menganggap penting kehidupan seksual. Barangkali sebagai pelarian dari kelemahan tersebut akhirnya banyak lelaki berselingkuh (Plus Modon) yang terkesan sedikit menipu diri seakan-akan dia menjadi perkasa dengan berselingkuh, kemudian meniduri perempuan lain. Tindakan itu bisa dipahami sebagai berikut, yaitu mereka benar-benar gagal menundukkan pesona nan membara dari wanita Jawa baik di dalam maupun di luar ranjang rumah tangganya. Pengokohan kekuasaan seksual dalam perilaku maskulin mereka pada dasarnya adalah kelemahan mereka menghadapi pesona feminin wanita Jawa. Para leluhur Jawa tampaknya menyadari benar kuasa wanita Jawa dalam kehidupan. Maka dalam konteks seksualitas, para leluhur Jawa merumuskan Asmaragama yang ditujukan baik bagi kaum wanita maupun kaum lelaki agar tercipta harmoni yang merupakan gagasan sentral kosmologi Jawa. Jika dirunut dari kultur masyarakat Jawa, tujuan Asmaragama adalah untuk mencapai kemanunggalan senyawa-setubuh, meningkatkan daya seks bersama dan menciptakan harmoni. aWanita-Tingkah Laku Seksual-Jawa aGuna Asmara, Ki aWidodo aYOPDYOG a52048-PD/A.16