Arsitektur dan kota-kota di Jawa pada masa kolonial text Yogyakarta Graha Ilmu 2012 Ed. 1, cet. 2 xvii, 491 hlm. : ilus. ; 23 cm. Meskipun jaman kolonial Belanda sudah lewat lebih dari setengah abad, tetapi kita mempunyai banyak sekali peninggalan arsitektur kolonial, yang tersebar di Indonesia. Namun, akibat dari terputusnya hubungan langsung antara Belanda dan Indonesia terutama sesudah kemerdekaan tahun 1945 sampai tahun 1960-an, maka kehadiran bangunan pada masa penjajahan tersebut relatif kurang diketahui asal-usulnya oleh segenap generasi saat ini. Sehingga setelah tahun 1990-an, kehadiran bangunan kolonial dan arsitektur kolonial Belanda ini mulai banyak dibicarakan orang. Buku ini terdiri dari dua bagian, Pertama, tentang masalah perkotaan pada jaman kolonial. Kedua, tentang arsitektur pada jaman kolonial serta prakolonial yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan keadaan kita sekarang. Isi muatan buku ini terdiri dari 12 topik tentang perkotaan di Jawa. Perlu diketahui kota jawa secara geografis dibagi menjadi kota Pesisir dan Pedalaman. Kota-kota yang dibahas dalam tulisan ini terutama adalah kota-kota Pantai Utara Jawa seperti Probolinggo, Tuban, Lasem, dan sebagainya, serta kota pedalaman seperti Malang. Variasi pembahasan objek permasalahan diantaranya dari masalah: alun-alun, daerah Pacinan, perletakan stasiun kereta api, hubungan antara marpologi kota dengan kebijakan politik dan ekonomi pemerintahan kolonial, kawasan pusat kota dan sebagainya. Tulisan dalam buku ini bertujuan untuk menambah pengetahuan peminat pembaca tentang masalah arsitektur dan perkotaan terutama yang ada dijawa pada jaman kolonial. / Handinoto Bibliografi : hlm. 489-490 Arsitektur kuno-Jawa 722.6 722.6 Han A 978-979-756-677-7 YOPDYOG 20161227103359.0 YOGYA000000000100939 Converted from MARCXML to MODS version 3.5 using MARC21slim2MODS3-5.xsl (Revision 1.106 2014/12/19)