02506 2200289 4500001002100000005001700021008004100038020002200079035002400101040001200125082001700137084001700154090002100171100001300192245007900205260003500284300003600319504002700355520172400382650001702106700001702123700001602140850001202156990001602168990001602184990001602200YOGYA-1112000000031820170103092029.0 ind  a978-979-048-930-1 0010-111200000000318 aYOPDYOG 2[22]a791.53 a791.53 SOE m aCoE 791.53 SOE m aSOEKARNO aMengenal wayang kulit purwa /cSoekarno; editor, Herni Rahayu, Yulianawati aSemarang :bAneka Ilmu,c2009. avi, 218 hlm. :bilus. ;c25 cm. aBibliografi : hlm. 218 aBuku ini mengenalkan wayang kulit purwa sebagai hasil ekspresi berupa karya pujangga-pujangga Indonesia dalam menerapkan seni secara khusus pada tataran kebudayaan dan pada umurnya secara gamblang tidak lagi dikategorikan sebagai aset warisan budaya yang tidak muda lagi keberadaannya. Sebagai salah satu aset warisan budaya Indonesia, wayang purwa dikenal kalangan budayawan hingga diabadikan secara istimewa dan mendapatkan perlakuan, atau perawatan khusus di berbagai dekoratif ruang istimewa bagi pemilik wayang tersebut, sekaligus wayang purwa dalam pengaplikasiaan tersarana dengan kearifan lokal secara mendidik pada kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah, maupun dilestarikan dalam berbagai segi pertunjukkan pada orientasi kebutuhan media informasi mengenai kehidupan serta hiburan dibudidayakan dan diperkaya secara spiritual oleh minat masyarakat kolektif. Lebih menarik kembali bilamana wayang purwa memiliki pola perkembangan, baik secara historis diberbagai elemen kebutuhan masyarakat pada saat itu dilestarikan secara seksama sebagai pengikat daya interaksi dalam mengenali secara khusus menggambarkan 200 (dua ratus) watak manusia tergambarkan kurang lebih 200 (dua ratus) macam gambar wayang kulit purwa. Gambaran diantaranya watak dilukiskan pada wujud raut muka yang meliputi bentuk-bentu mata, hidung, mulut dan roman muka. Serta terdapat pula berbagai macam bentuk organ wayang purwa lainnya dengan relevansinya pada karakter manusia sebagai garis hidup masyarakat pada umumnya dalam berbagai segi kehidupan sehari-hari yang mencerminkan garis luhur manusia sebagai individu yang berkarakter sosial sebagaimana adagium yang dikenal “homo homini socius” dalam tataran masyarakat modern. aWayang Purwa aHerni Rahayu aYulianawati aYOPDYOG a471-PD/A.12 a472-PD/A.12 a473-PD/A.12