Judul | Menemani minoritas : paradigma islam tentang keberpihakan dan pembelaan kepada yang lemah / Dr. Ahmad Najib Burhani ; penyunting, Nafi' Muthohirin |
Pengarang | Ahmad Najib Burhani (penulis) Nafi' Muthohirin (penyunting) |
Penerbitan | Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2019 |
Deskripsi Fisik | xxxii, 357 halaman :foto ;21 cm |
Konten | teks |
Media | tanpa perantara |
Penyimpan Media | volume |
ISBN | 978-602-06-2282-8 |
Subjek | Toleransi dalam Islam |
Abstrak | Dunia kita saat ini sedang mengalami sebuah krisis keberagaman dan pluralitas yang serius. Ada normalisasi intoleransi dan sikap diskriminatif pada kalangan minoritas. Apa yang disebut dalam konstitusi sebagai hak-hak yang sama sebagai warga negara, seringkali tidak berlaku penuh untuk kelompok minoritas. Kondisi ini justru sering diperparah dengan munculnya political entrepreneur yang merepresentasikan kelompok minoritas sebagai â??unsur asingâ? yang harus disudutkan ataupun dibersihkan dari tubuh negara. Ada berbagai upaya untuk melawan arus itu. Imbauan atas dasar Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satunya. Imbauan berdasar atas kewarganegaraan yang setara tanpa ada pembedaan (differentiated citizenship) adalah upaya lainnya. Namun kedua pendekatan itu terkadang belum cukup. Bahkan keduanya bisa saja dilihat sebagai wacana yang kering ataupun kosong karena dianggap terlalu jauh dari nilai-nilai warga negara yang berdasar atas agama. Inilah yang menjelaskan mengapa pendekatan teologis menjadi sedemikian penting. Hak-hak fundamental kelompok minoritas bukan hanya dibela karena kategorinya yang non-derogable rights dalam konstruksi hukum, tetapi juga memiliki basis paradigmatik dalam khazanah pemikiran Islam. Bahwa membela dan menemani minoritas yang teraniaya tiada lain merefleksikan ajaran tauhid, satu ajaran pokok dari Islam. Di tengah langkanya narasi simpati dan cinta terhadap kelompok minoritas, buku ini menjawab kebutuhan kita bersama untuk memperteguh penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia yang sangat dijamin oleh konstitusi. |
Catatan | Indeks Bibliografi : halaman 317-331 |
Bahasa | Indonesia |
Target Pembaca | Umum |
No Barcode | No. Panggil | Akses | Lokasi | Ketersediaan |
---|---|---|---|---|
00000674385 | 297.613 AHM m | Dapat dipinjam | Grhatama Pustaka - R. Baca Umum | Tersedia |
00000674386 | 297.613 AHM m | Dapat dipinjam | Grhatama Pustaka - R. Baca Umum | Tersedia |
00000674387 | 297.613 AHM m | Dapat dipinjam | Layanan Ekstensi - Koleksi Pojok Baca | Tersedia |
00000674388 | 297.613 AHM m | Dapat dipinjam | Layanan Ekstensi - Koleksi Pojok Baca | Tersedia |
Tag | Ind1 | Ind2 | Isi |
001 | INLIS000000000851278 | ||
005 | 20191001092630 | ||
006 | aa g 001 0 | ||
007 | ta | ||
008 | #####192019s201jkio###ga#######1###ind#d | ||
020 | # | # | $a 978-602-06-2282-8 |
035 | # | # | $a 0010-1019000005 |
040 | # | # | $a JKPNPNA$b ind$d YOPDYOG$e rda |
082 | 0 | 4 | $a 297.613$2 23 |
084 | # | # | $a 297.613 AHM m |
100 | 0 | # | $a Ahmad Najib Burhani$e penulis |
245 | 1 | 0 | $a Menemani minoritas : $b paradigma islam tentang keberpihakan dan pembelaan kepada yang lemah /$c Dr. Ahmad Najib Burhani ; penyunting, Nafi' Muthohirin |
264 | 3 | 1 | $a Jakarta :$b PT Gramedia Pustaka Utama,$c 2019 |
300 | # | # | $a xxxii, 357 halaman : $b foto ; $c 21 cm |
336 | # | # | $a teks$2 rdacontent |
337 | # | # | $a tanpa perantara$2 rdamedia |
338 | # | # | $a volume$2 rdacarrier |
500 | # | # | $a Indeks |
504 | # | # | $a Bibliografi : halaman 317-331 |
520 | # | # | $a Dunia kita saat ini sedang mengalami sebuah krisis keberagaman dan pluralitas yang serius. Ada normalisasi intoleransi dan sikap diskriminatif pada kalangan minoritas. Apa yang disebut dalam konstitusi sebagai hak-hak yang sama sebagai warga negara, seringkali tidak berlaku penuh untuk kelompok minoritas. Kondisi ini justru sering diperparah dengan munculnya political entrepreneur yang merepresentasikan kelompok minoritas sebagai â??unsur asingâ? yang harus disudutkan ataupun dibersihkan dari tubuh negara. Ada berbagai upaya untuk melawan arus itu. Imbauan atas dasar Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satunya. Imbauan berdasar atas kewarganegaraan yang setara tanpa ada pembedaan (differentiated citizenship) adalah upaya lainnya. Namun kedua pendekatan itu terkadang belum cukup. Bahkan keduanya bisa saja dilihat sebagai wacana yang kering ataupun kosong karena dianggap terlalu jauh dari nilai-nilai warga negara yang berdasar atas agama. Inilah yang menjelaskan mengapa pendekatan teologis menjadi sedemikian penting. Hak-hak fundamental kelompok minoritas bukan hanya dibela karena kategorinya yang non-derogable rights dalam konstruksi hukum, tetapi juga memiliki basis paradigmatik dalam khazanah pemikiran Islam. Bahwa membela dan menemani minoritas yang teraniaya tiada lain merefleksikan ajaran tauhid, satu ajaran pokok dari Islam. Di tengah langkanya narasi simpati dan cinta terhadap kelompok minoritas, buku ini menjawab kebutuhan kita bersama untuk memperteguh penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia yang sangat dijamin oleh konstitusi. |
650 | # | 4 | $a Toleransi dalam Islam |
700 | 0 | # | $a Nafi' Muthohirin$e penyunting |
850 | # | # | $a YOPDYOG |
990 | # | # | $a 40574-PD/B.2019 |
990 | # | # | $a 40575-PD/B.2019 |
990 | # | # | $a 40576-PD/B.2019 |
990 | # | # | $a 40577-PD/B.2019 |
Content Unduh katalog
Karya Terkait :