Cite This        Tampung        Export Record
Judul Kretek Jawa : Gaya hidup lintas budaya / Tim penulis, M. Dwi Cahyono ... [et al.]; penyusun, Rudy Badil, TR. Setianto Riyadi
Pengarang DWI CAHYONO, M
Setianto Riyadi, TR.
Rudy Badil
Penerbitan Jakarta Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) 2011
Deskripsi Fisik xxvii, 171 hlm. :ilus. ;30 cm.
ISBN 978-979-910-367-3
Subjek Rokok - Jawa
Abstrak Kretek bukan sekadar komoditi. Dalam perjalanan sejarahnya ia juga membentuk sebuah kultur. Tidak hanya memasyarakatnya kebiasaan mengisap kretek, namun juga dampak industrialisasi kretek itu sendiri. Kebiasaan mengisap rokok sebenarnya sudah lama dikenal oleh masyarakat, khususnya Jawa. Sejumlah sumber susastra lama menyiratkan hal itu, meskipun tidak ada kejelasan apakah apa yang mereka isap saat itu merupakan rokok tembakau seperti yang kita kenal sekarang. Menurut hasil rieset Zoetmulder yang dikutip dalam buku ini, dalam kitab-kitab lama ada kata dasar udud yang diartikan sebagai rokok. Jika benar kata udud memiliki arti rokok seperti yang dikenal dalam bahasa Jawa saat ini, maka itu berarti kebiasaan merokok sudah dikenal lama dalam masyarakat Jawa. Lalu dari mana asal-usul kata kretek? Kretek diperkirakan muncul berdasarkan onomatope atau sebutan yang dimunculkan berdasarkan bunyi. Hal ini disebabkan rokok tembakau yang ditambah cengkeh akan menimbulkan bunyi kretek-kretek. Ada beberapa hal menarik yang disampaikan dalam buku ini. Salah satunya adalah mengenai buruh pabrik kretek. Sebuah pabrik kretek besar di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, menjadi gantungan hidup bagruh, baik dari Kudus ataupun kota-kota di sekitarnya.
Catatan Bibliografi: hlm. 166-167
Bahasa Indonesia

 
No Barcode No. Panggil Akses Lokasi Ketersediaan
11201200008 COE 679.730 959 82 Dwi K Baca ditempat Grhatama Pustaka - R. Baca Center of Exellent Tersedia
11201200009 COE 679.730 959 82 Dwi K Baca ditempat Grhatama Pustaka - R. Baca Center of Exellent Tersedia
11201200010 COE 679.730 959 82 Dwi K Baca ditempat Grhatama Pustaka - R. Baca Center of Exellent Tersedia
Tag Ind1 Ind2 Isi
001 YOGYA-11120000000003
005 20170103093051.0
006
007
008 ind
020 # # $a 978-979-910-367-3
035 # # $0010-111200000000003
040 # # $a YOPDDIY
082 # # $a 679.73095982 $2 [22]
084 # # $a 679.730 959 82 DWI k
090 # # $a CoE 679.730 959 82 DWI k
100 # # $a DWI CAHYONO, M
245 # # $a Kretek Jawa : $b Gaya hidup lintas budaya $c / Tim penulis, M. Dwi Cahyono ... [et al.]; penyusun, Rudy Badil, TR. Setianto Riyadi
260 # # $a Jakarta $b Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) $c 2011
300 # # $a xxvii, 171 hlm. : $b ilus. ; $c 30 cm.
504 # # $a Bibliografi: hlm. 166-167
520 # # $a Kretek bukan sekadar komoditi. Dalam perjalanan sejarahnya ia juga membentuk sebuah kultur. Tidak hanya memasyarakatnya kebiasaan mengisap kretek, namun juga dampak industrialisasi kretek itu sendiri. Kebiasaan mengisap rokok sebenarnya sudah lama dikenal oleh masyarakat, khususnya Jawa. Sejumlah sumber susastra lama menyiratkan hal itu, meskipun tidak ada kejelasan apakah apa yang mereka isap saat itu merupakan rokok tembakau seperti yang kita kenal sekarang. Menurut hasil rieset Zoetmulder yang dikutip dalam buku ini, dalam kitab-kitab lama ada kata dasar udud yang diartikan sebagai rokok. Jika benar kata udud memiliki arti rokok seperti yang dikenal dalam bahasa Jawa saat ini, maka itu berarti kebiasaan merokok sudah dikenal lama dalam masyarakat Jawa. Lalu dari mana asal-usul kata kretek? Kretek diperkirakan muncul berdasarkan onomatope atau sebutan yang dimunculkan berdasarkan bunyi. Hal ini disebabkan rokok tembakau yang ditambah cengkeh akan menimbulkan bunyi kretek-kretek. Ada beberapa hal menarik yang disampaikan dalam buku ini. Salah satunya adalah mengenai buruh pabrik kretek. Sebuah pabrik kretek besar di Kudus, Jawa Tengah, misalnya, menjadi gantungan hidup bagruh, baik dari Kudus ataupun kota-kota di sekitarnya.
650 # # $a Rokok - Jawa
700 # # $a Rudy Badil
700 # # $a Setianto Riyadi, TR.
850 # # $a BPADDIY
990 # # $a 292-PD/A.12
990 # # $a 293-PD/A.12
990 # # $a 294-PD/A.12
Content Unduh katalog